Rabu, 30 Januari 2008

Teknik dan Praktik Memburu Berita

Teknik dan Praktik Memburu Berita

Oleh Siti Raudhatul Jannah

Disampaikan pada Diklat Jurnalistik gelaran PC IPPNU Jember

Tanggal 3 Maret 2007, di Auditorium PP Nuris I Antirogo Jember

A. Pemahanan

Berburu berita atau reporting, merupakan upaya pengumpulan informasi atau fakta baru dan relevan yang menarik untuk diketahui masyarakat. Fakta merupakan bahan mentah berita. Fakta juga merupakan unsur pokok berita yang menjawab enam pertanyaan dasar; apa yang terjadi, bilamana itu terjadi, di mana terjadi, siapa yang terlibat, bagaimana itu terjadi, dan mengapa itu terjadi (5W1H).

Cara Sumber Kegiatan

Baca bahan tertulis telusuri teks

Amati peristiwa saksikan dan catat

Dengarkan manusia/peristiwa/ dengarkan dan catat

alat audio-visual

bicara manusia tanya-jawab,wawancara

dgn narasumber

CAR/computer komputer telusuri internet dan hub sumber

Assisted reporting lewat electronic mail

B. Tindakan dalam Berburu

Pertama: Membuat rencana liputan, memilih topik. Mengenali topik. Mencari acuan. Menentukan angle. Menetapkan sumber.Menyusun pertanyaan beracuan.

Acuan dan angle merupakan unsur kunci. Acuan berguna sebagai informasi dasar, bahan pertanyaan dan pelengkap berita.

Angle atau sudut tekanan berita menentukan relevansi dan kelengkapan berita. Ngle mencakup tiga kurun waktu: Kini, Dulu, Esok. Kini terkait peristiwa sesuai topik. Dulu terkait informasi latanr belakang, acuan yang perlu diangkat kembali. Esok terkait prospek, dampak, arah perkembangan dan implikasi masalah pokok yang diliput. Peristiwa mendatang yang relevan.

Pertanyaan dalam wawancara hendaklah langusng ke persoalan, berisi acuan yang relevan dan aktual. Pertanyaan dapat bersifat konseptual, yaitu berputar pada suatu konsep atau gagasan, Pertanyaan dapat bersifat kontekstual, menyangkut masalah pokok.

C. Persoalan

Masalah dapat muncul manakala berita yang diburu tidak mnyangkut angle yang memadai sehingga liputan tidak lengkap. Akibatnya, wawancara tidak memakai acuan yang relevan. Fakta tidak akurat.

Syarat perburuan yang efektif:

  1. Lakukan rencana liputan
    1. Kenali topik.Catat acuan
    2. Susun rangkaian angle yang relevan
  2. Buat kerangka wawancara
    1. Tetapkan angle
    2. Tetapkan sumber
    3. Tulis pertanyaan berisi acuan.Pertanyaan bertolak dari angle pilihan
  3. Ajukan pertanyaan tepat yang:
    1. Mencari jawaban atas 5W1H
    2. Relevan dan aktual
    3. Menghasilkan jawaban memuaskan, lengkap, dan bahan berita bernilai.

D. Teknik Wawancara

Definisi

  1. Wawancara ialah tanya jawab antara wartawan dan narasumber
  2. Sasaran wawancara adalah ingin memperoleh jawaban atas pertanyaan pewawancara.

Persiapan

  1. Kenali topik.Bacalah berkas masalah pokok.Bukalah kliping, makalah, dokumen yang relevan dengan topik.
  2. Tetapkan apa yang ingin diketahui.Susunlah kerangka.

Menyusun Kerangka

Kerangka (outline) merupakan penjabaran topik. Topik diuraikan menjadi sejumlah sudut tekanan (angles). Setiap sudut tekanan dikembangkan menjadi pertanyaan.

Teknik kerangka membantu pewawancara menyusun wawancara dengan teratur dan berpikiran jelas.

Kerangka berfungsi menetapkan angle apa yang patut masuk dalam wawancara,kemudian mengembangkan pertanyaan dalam cakupan angle tersebut.

Pedoman Berwawancara

  1. Kuasai latar belakang masalah pokok (kenali topik).
  2. Tetapkan apa yang ingin diketahui (susun daftar angle)
  3. Hindari adu pendapat. Berwawancara untuk mencari keterangan, bukan beragumentasi.
  4. Bila mencatat, berilah tanda bintang pada keterangan penting. Ini membantu saat menulis laporan dengan cepat.
  5. Pastikan kelengkapan hasil wawancara. Pada akhir wawancara, tanyakan pada sumber apakah ada hal relevan lain yang belum tercakup.

Etika Berwawancara

  1. Identifikasi diri dengan menyebut nama diri dan organisasi bernaung untuk wawancara resmi.
  2. Jelaskan maksud wawancara.
  3. Bila membuat janji, datang teat pada waktu yang dijanjikan.
  4. Off the record; hormati permintaan sumber bila suatu keterangan diminta untuk tidak disiarkan.
  5. Atribusi sumber; hormati permintaan sumber bila nama dankedudukannya tidak ingin disebut.

Mengajukan Pertanyaan Tepat

Sebuah pertanyaan yang tepat akan menghasilkan jawaban yang memuaskan, bermakna dan bernilai.

  1. Ajukan pertanyaan yang relevan dengan masalah pokok.
  2. Pakai acuan dalam pertanyaan. Narasumber akan menghargai pewawancara yang telah menggeluti latar belakang masalah pokok.
  3. Ajukan pertanyaan yang menekankan satu pokok saja.
  4. Ajukan pertanyaan singkat, padat, langsung ke pokok persoalan. Pertanyaan harus dapat dimengerti oleh sumber.
  5. Sebuah pertanyaan yang baik, meminta sumber untuk memberi jawaban yang pasti.
  6. Ajukan pertanyaan yang meminta sumber untuk berpikir. Pertanyaan yang baik berawal dengan kata mengapa. Bila dijawab “ya” atau “tidak”, tanya “mengapa”?
  7. Ajukan pertanyaan konsepsual, bertalian dengan gagasan sentral. Pertanyaan demikian langusng ke inti persoalan.
    1. Untuk pejabat pemerintah, tanyalah tentang kebijakan.
    2. Untuk industriawan, tanyakan tentang strategi bisnis, rencana produksi dan pemasaran, litbang dan SDM.
    3. Untuk ilmuwan, tanyakan tentang proses ilmiah, rencana penelitian, hasil dan masalah.
    4. Untuk politikus, tanyakan tentang masalah politik aktual, apa untung ruginya bagi masyarakat, sikapnya.
  8. Catatlah pernyataan yang singkat, padat dan menarik.

Contoh Kerangka Wawancara

Topik: Maraknya penggunaan HP sebagai sarana penyebaran video porno.

Sumber: Aparat polisi, aparat hukum, remaja pemilik HP, dealer HP, showroom cetak foto/transfer

Acuan: UU Anti Pornografi-Pornoaksi

UU Delik Pers

UU Kepenyiaran

Angle: 1. Pelaksanaan UU tidak konsisten

  1. Dunia hampir kiamat
  2. Moral remaja bubrah
  3. Teknologi berdampak buruk
  4. Perlu pembatasan kepemilikan HP
  5. Dll.

Pertanyaan:

    1. Bagaimanakah sistem tatalaksana aturan perundangan di Indonesia dilaksanakan. Mengapa masih banyak ditemukan ketidaksesuaian tanpa disertai sangsi yang memadai?
    2. Apa peran ulama dan umara mencegah membludaknya gambar dan tayangan berbau porno?
    3. Apa dan bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hal serupa terulang?
    4. Adakah teknologi tepat guna yang mengiringi kemunculan suatu teknologi yang baru, sehingga dampaknya dapat diminimalkan?
    5. Dll.

Penutup

Acuan ringan tentang teknik berburu berita ini jamak digunakan oleh para penggelut berita langsung (straightnews), umumnya wartawan harian. Akan halnya bagi penulis softnews, umumnya tidak seketat aturan di atas dalam memburu berita. Baiklah, demi efektifitas dan tercapainya tujuan pelatihan ini, mari kita lanjutkan dengan praktik memburu berita. Ayo kita mulai sekarang.@

1 komentar:

Unknown mengatakan...

trims, bermanfaat sekalih artikelnya bagi wartawan newbie seperti saya.