Rabu, 30 Januari 2008

Tulisan Energik Dimulai dari Lead

Tulisan Energik Dimulai dari Lead

Oleh SR Jannah

Pengantar

Hari Kartini diperingati setelah dia menulis Habis Gelap Terbitlah Terang. Aspirasinya tentang emansipasi wanita telah menginspirasi jutaan orang (Maskun Iskandar-Ingin Menjadi Penulis,2004-17). Adolf Hitler menulis Mein Kampf-Perjuanganku, yang berisi keunggulan ras Aria dan menyebar kebencian terhadap Yahudi. Buku dengan oplah 5 juta eksemplar-di Jerman saja ini, mengakibatkan pecahnya perang dunia II dengan korban 16 juta orang. Bahkan 6 juta orang Yahudi di Eropa terbunuh.

Pengaruh tulisan memang dahsyat, bahkan Napoleon Bonaparte pernah berujar; Saya lebih takut pada sebuah pena ketimbang seribu pedang. Tulisan yang nergik berpengharuh seperti aliran listrik. Lihatsaja buku Siti Nurbaya karangan Marah Rusli pada 1922.Roman ini menginspirasi para gadis untuk menolak kebisaan dikawinkan oleh orangtuanya. Kesemua tulisan tersebut mempunyai intro menarik sehingga menggugah pembacanya menamatkan bacaannya.

Berita

Pada 1917, Dean M Lyle Spencer dari Universitas Washington memperkenalkan definisi berita. Spencer mengatakan, berita adalah suatu peristiwa, gagasan ataupun opini yang pada saatnya bersifat penting atau berpengaruh kepada banyak orang. Turner Catledge, editor eksekutif The New York Times membatasinya secara profesional dengan kalimat; berita adalah sesuatu yang kemarin belum diketahui orang. Akan halnya City editor The Sun di New York, John Banyuwangi Bogart (1848-1921) menatakan; manakala seekor anjing menggigit orang, itu bukanlah berita karena sudah sering terjadi. Tetapi jika seseorang menggigit anjing, itu adalah berita (Masmimar Mangiang-Apa itu Berita, 2004:39).’

Sesuai prinsip jurnalisme, sampaikanlah informasi dengan cepat dan jelas dalam ruang dan waktu yang relatif terbatas. Implikasinya, bahasa haruslah jelas, baik makna kata dan pengertian kalimatnya serta hemat Karenanya, hindari kata asing, akronim, gantilah dengan kata yang spesifik dan ekspresif agar pembaca cepat dalam menangkap maknanya. Biasanya, kalimat pendek lebih cepat dimengerti daripada kalimat panjang.

Berita senantiasa bertolak dari fenomena dalam kehidupan manusia. Fenomena dijadikan cerita karena dinilai penting atau menarik bagi khalayak, ukurannya juga bertolak dari khalayak, dapat berupa sekelompok orang. Sama dengan faktor penentu nilai sebuah berita yang bersifat relatif, khalayak juga bersifat relatif.

Berita ditulis dengan prinsip ‘dapat dibaca sebagian, awalnya saja, tanpa harus diikuti sampai ke ujung berita. Tubuh berita disarikan menjadi intro, lead disarikan menjadi judul. Inti berita dilaporkan 3 kali oleh berita. Pertama di judul, pembaca mengetahui informasi terpokok di kali pertama, kedua, informasi paling pokok dapat diperoleh di lead. Terakhir, pembaca mendapat penejlasan lebih lengkap di tubuh berita.

Intro

Lead atau teras merupakan awal suatu tulisan. Umumnya terdiri dari satualinea, tetapi bisa juga lebih. Mengingat intro merupakan bagian penting dari suatu berita atau informasi, variasinya banyak.

Intro dapat berupa kutipan, pertanyaan, deskripsi, narasi, menuding langsung, menggoda, kontras, latar belakang, kasus, dll.

Guna menarik minat pembaca, intro dibuat secara menarik agar pembaca ingin terus melanjutkan membaca tulisan kita. Khusus features, teknik delayed drop dapat dilakukan untuk merangsang rasa keingintahuan pembaca dengan susunan terbalik dari terpenting-penting-kurang penting-tidak penting benar.

Delayed drop ini seperti susunan cerita detektif, di mana pembaca ingin mengetahu siapa pembunuhnya, biasanya ditaruh di bagian akhir cerita. Sebelumnya, pembaca dibuat bertanya-tanya dan penasaran. Informasi paling menarik bisa ditaruh di bagian akhir menjelang tulisan.

Khusus direct lead, menekankan penting dan barunya sebuah fakta. Hendaknya di alinea awal ini sudah terjawab 4 pertanyaan dasar, apa, di mana, bilamana, dan siapa. Kunci kalimat yang efektif adalah pendek dengan ukuran 15-20 kata per alinea. Kalimat ini baku manakala dapat ditangkap dalam satu kali baca. Kalimat juga harus logis, di mana kedudukan subyek dan predikatnya jelas.

Persoalan yang sering muncul pada penulisan berita, termasuk di intro, adalah isi yang tidak ber-angle dan berfakta lengkap serta akurat. Peyajian juga tak kalah penting, kalimat tidak boleh panjang sehingga harus dibaca ulang atau kalimat sulit dipahami karena tidak logis. Terapi bagi empat persoalan penyajian dan isi berita ini adalah berpedoman pada ABC; accurate (tepat, benar), brief (singkat), clear (jelas) dan complete (lengkap).

Membuat Intro Menarik

-Memperjelas

Informasi akan lebih jelas manakala disertai ilustrasi, contoh, perbandingan, bukti atau keterangan pendukung lainnya. Misalnya tentang produksi sampah di Jember yang setiap harinya mencapai 50.000 ton. Informasi ini segera terbayang manakala ada perbandingan sampah sebanyak itu baru habis bila diangkut seribu truk.

-Mendeskripsikan

Pemaparan suatu keadaan, situasi, benda orang atau lainnya sehingga pembaca seakan ikut melihat, merasakan, mendengarkan apa-apa yang kita ceritakan. Contoh, anada kenal penyanyi terkenal Kanada KD Lang yang necis dengan stelan jas? Penampilannya bertolak belakang dengan penyanyi rock yang rumahnya biasanya juga kotor. Namun tidak dengan KD Lang. Rumahnya tua, air hujan berjalur-jalur di rumahnya, sofanya tua, bak mandi kotor dan ruang tamunya dekil.

-Mempermanis

Upaya ini menjadikan tulisan tidak hambar seperti air tawar, tidak kesat seperti salak mentah, tidak dingin seperti batang pisang. Sebalknya, kalimat menjadi indah berwarna-warni dengan daya getar di sana-sini. Kalimat biasa: Pada zaman kompeni, di Jakarta banyak sekali rawa, di mana-mana ada rawa. Kalimat bergaya: Jika setiap rawa di Jakarta pada zaman kompeni diberi tanda titik pada peta kota Jakarta, maka atlas ibu kota akan tampak berbintik-bintik seperti biji wijen pada onde-onde.

Tidak ada komentar: